Berhubungan Intim Saat Puasa, Jangan Kebablasan

Berhubungan puasa

LAMANRIAU.COM – Puasa pada bulan Ramadhan mengharuskan kita untuk tidak makan dan minum sejak matahari terbit hingga matahari terbenam. Tidak hanya itu, tidak diperbolehkan berhubungan seksual saat berpuasa.

Jika ingin berhubungan intim saat puasa bersama pasangan, apa saja yang harus kamu perhatikan? Berikut ini kami ambil dari ulasan Hellosehat.com.

Baca: Tiga Cara Hubungan Intim Makin Lancar Tanpa Kendala

Kamu dan pasangan perlu memilih waktu yang tepat untuk berhubungan intim selama bulan puasa agar tak mengganggu ibadah. Memilih waktu berhubungan intim yang tepat saat puasa ternyata bermanfaat untuk kesehatan pencernaan.

Berhubungan seksual bisa memengaruhi kerja sistem pencernaan, sama halnya dengan olahraga. Bercinta merupakan aktivitas fisik yang membutuhkan energi. Riset dalam jurnal PLos One menunjukkan dari jumlah kalori yang terbakar seks tak ubahnya olahraga intensitas sedang.

Kamu tidak dianjurkan untuk langsung melakukan aktivitas fisik yang cukup intens setelah makan, apa pun bentuknya. Terlebih, setelah buka puasa pencernaan harus bekerja lebih keras untuk memecah dan menyerap zat gizi dari makanan yang kita konsumsi.

Melakukan hubungan badan dalam kondisi perut yang penuh akan menghambat proses pencernaan, bahkan bisa memicu mual dan muntah. Proses pencernaan makanan dalam lambung setidaknya membutuhkan waktu 2–4 jam. Setelah itu, perut akan kosong dan makanan berpindah ke usus.

Jadi, jika buka puasa pada pukul 18.00, waktu yang tepat untuk berhubungan intim adalah pukul 20.00–22.00. Pada waktu ini, makanan sudah turun dan tubuh lebih berenergi.

Kamu dan pasangan pun bisa lebih nyaman bercinta dengan berbagai posisi, tanpa khawatir perut terasa mengganjal, penuh, atau kembung.

Sebaiknya juga tidak langsung berhubungan badan setelah berbuka puasa. Hal ini mungkin bisa meningkatkan asam lambung. Merebahkan tubuh sesaat setelah makan membuat katup antara kerongkongan dan lambung (sfingter esofagus) melemah. Akibatnya, asam lambung naik mengiritasi kerongkongan sehingga timbul sensasi terbakar di perut bagian atas hingga dada.

Waktu tersebut juga cukup ideal untuk berhubungan intim saat puasa karena tidak terlalu malam. Kamu dan pasangan sebaiknya tidak terjaga sampai larut karena memerlukan istirahat dan tidur yang cukup sebelum sahur.

Tips berhubungan intim saat berpuasa

Tak bisa pungkiri seks berperan penting dalam menjaga hubungan pasangan suami-istri tetap harmonis. Kamu dan pasangan bisa tetap berhubungan intim saat bulan puasa pada waktu yang sesuai.

Selain itu, ada beberapa hal yang sebaiknya perhatikan saat melakukan hubungan badan selama bulan puasa.

Lakukan dengan durasi cepat

Tubuh sebenarnya tak cukup berenergi setelah seharian berpuasa. Kamu tidak mendapat asupan apa pun selama sekitar 13 jam menahan lapar dan haus. Dari hasil penelitian yang disebutkan di awal, berhubungan seksual bisa membakar energi hingga 85 kkal per menit. Jadi, seks bisa menghabiskan sebagian energi yang kamu peroleh dari asupan buka puasa.

Sebaiknya, lakukan seks dengan cepat untuk menyimpan tenaga dan mendapatkan jam tidur yang lebih panjang. Terlebih, kamu juga harus beristirahat cukup untuk bangun dan mempersiapkan sahur.

Segera lakukan pemanasan

Jika kamu ingin mengeksplorasi berbagai posisi seks, sebaiknya tunda dulu saat bulan Ramadan. Pasalnya, ada kemungkinan kamu atau pasangan tidak menyukainya dan justru sulit membangun hasrat seks.

Studi terbitan Urology Journal (2015) menemukan bahwa puasa Ramadhan mampu menurunkan gairah seksual pada laki-laki. Sebaiknya, sepakati dengan pasangan untuk melakukan pemanasan seks dan posisi seks yang sama-sama disukai. Hal ini membantu kamu dan pasangan orgasme lebih cepat.

Seks yang efektif juga bisa menyegarkan dan merilekskan tubuh sehingga kamu dan pasangan bisa mendapatkan tidur yang lebih berkualitas.

Tetap jaga asupan gizi

Meskipun berpuasa, tubuh tetap membutuhkan jumlah asupan zat gizi yang sama seperti hari-hari biasa. Dalam menu berbuka maupun sahur, kamu tetap harus mengonsumsi vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat dalam jumlah yang seimbang.

Pemenuhan gizi harian ini nantinya membantu mengisi energi untuk berhubungan intim saat puasa. Penuhi isi piring makanan kamu dengan pembagian berikut.

– Karbohidrat terdiri dari makanan pokok sebanyak 2/3 piring.
– Lauk pauk sumber protein sebanyak 1/3 piring.
– Sayur-sayuran sebanyak 2/3 piring.
– Buah-buahan sebanyak 1/3 piring.

Tetap rutin berolahraga

Apabila kamu masih kesulitan meningkatkan hasrat seksual (libido) ketika berhubungan intim saat puasa, bisa melakukan olahraga ringan sebelumnya. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa olahraga mampu meningkatkan gairah dan kepuasan seksual pada laki-laki dan perempuan.

Pada laki-laki, aktivitas fisik mampu meningkatkan kadar hormon testosteron. Hormon ini berperan penting untuk meningkatkan hasrat seksual. Sementara itu, olahraga pada perempuan meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatetik. Sistem saraf ini membantu perempuan untuk merasakan rangsangan pada kelamin.

Pastikan kamu tidak memaksakan gerakan olahraga saat puasa. Hal ini justru membuat energi semakin terkuras sehingga tidak punya tenaga lagi untuk berhubungan seks.

Kurangi kontak fisik siang hari

Memang, ada beberapa orang yang kesulitan bergairah saat berpuasa. Ada pula pasangan yang justru susah menahan hasrat. Siang hari merupakan waktu kamu dan pasangan untuk fokus beribadah puasa. Jika bertemu dengan pasangan sehari-hari, sebaiknya kurangi bersentuhan, seperti kelonan dengan pasangan.

Apabila kontak fisik dibiarkan semakin intens, hasrat seks pada siang hari makin sulit terbendung. Selain itu, kurangi obrolan sensual yang juga memancing pasangan yang bisa meningkatkan hasrat seks.

Kamu dan pasangan bisa mengalihkan obrolan dan kontak fisik dengan fokus dengan kesibukan harian masing-masing. Bila perlu, bisa membuat batasan-batasan yang harus dipatuhi satu sama lain.

Pilihlah waktu yang tepat untuk berhubungan intim saat puasa. Pastikan kamu dan pasangan juga menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Selalu komunikasikan dengan pasangan agar saling mendapatkan kepuasan tanpa harus mengganggu ibadah selama bulan Ramadhan. ***

Editor: Fahrul Rozi

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *