Fakta atau Hoax, Tempe Dapat Menurunkan Risiko Penyakit Jantung?

Tempe ternyata bisa menurunkan risiko penyakit jantung koroner (net)

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Tempe menjadi salah satu makanan favorit di Indonesia. Banyak orang mengatakan, sering mengkonsumsi tempe dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Betulkah>

Hasil penelitian terbaru dari Cohort Studies berjudul Isoflavone Intake and the Risk of Coronary Heart Disease in US Men and Women (2020) menunjukkan eseorang yang mengkonsumsi tempe setidaknya seminggu sekali dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 18 persen.

Hal ini terjadi sebab kandungan protein tinggi dari kedelai mampu menurunkan LDL atau kolesterol jahat.

Penelitian membuktikan bahwa protein dari kedelai ini mampu menurunkan LDL atau kolesterol jahat hingga 35-40 persen.

LDL biasanya membentuk plak keras di pembuluh darah. Apabila plak ini terus membesar, maka akan menyebabkan serangan jantung atau stroke. Kolesterol LDL umumnya terdapat pada makanan yang telah terkontaminasi. Bahkan, kolesterol LDL bisa teroksidasi oleh radikal bebas ketika proses pengolahan.

Sementara, HDL atau kolesterol baik secara umum diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah tertentu. Fungsi HDL membantu proses metabolisme tubuh dan memiliki aktivitas anti inflamasi. Ketahuilah bahwa inflamasi merupakan salah satu penyebab berbagai penyakit termasuk diabetes dankanker.

Kembali lagi pada hasil penelitian lain yang menunjukkan bahwa protein kedelai mampu menaikkan HDL atau kolesterol baik. Di sisi lain, tempe juga kaya akan serat sehingga mampu mengikat lemak dan kolesterol dalam makanan. Dari sini jelas bahwa tempe sangat baik bagi penderita jantung dan mencegah terjadinya stroke karena tidak mengandung kolesterol.

Meski telah dijelaskan bahwa tempe merupakan makanan yang bebas kolesterol, tetapi apabila proses pengolahannya melibatkan minyak atau digoreng dengan minyak yang berulang, tempe ini akan menjadi mengandung kolesterol. Inilah cara pengolahan makanan yang salah, sehingga mengakibatkan kolesterol terkandung didalamnya. Sehingga, pengolahan tempe yang baik pun juga dapat dengan cara dibacem, ditumis, dikukus, atau dipanggang. Intinya, tetap mengurangi asupan minyak Anda.

Apabila Anda merasakan gejala badan terasa kaku dibagian pundak atau rasa sakit pada bagian otot belakang kepala, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Gejala ini merupakan pertanda bahwa kolesterol dalam darah meningkat.

Bagi penderita stroke harus memperhatikan benar-benar apa saja yang harus dikonsumsi. Bahan makanan yang dianjurkan dikonsumsi bagi penderita stroke diantaranya sumber karbohidrat berupa kentang, ubi, beras, dan tapioka, sumber protein hewani seperti ikan, telur ayam, daging sapi dan ayam tanpa kulit, sumber protein nabati seperti tahu dan tempe, sayuran, buah-buahan, dan sumber lemak seperti minyak jagung dan minyak kedelai.

Editor: Deandra.

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *