Isu Kenaikan BBM Mulai Tekan Rupiah

LAMANRIAU.COM, JAKARTA- Isu rencana pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite mulai mempengaruhi nilai tukar rupiah. Sepanjang pekan lalu rupiah melemah lebih dari 1%  terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.835/US$.

Pemerintah diisukan akan mengumumkan kenaikan tersebut di pekan ini. Hal tersebut disinyalkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin mempertahankan harga BBM seperti sekarang ini , karena harga BBM kita dinilqi jauh lebih murah di kawasan Asia ini, dan itu beban terlalu besar kepada APBN.

Jika harga masih nekat  menaikkan harga Pertalite, maka inflasi di Indonesia kemungkinan akan melesat. Saat inflasi semakin meninggi, maka nilai tukar mata uang semakin tergerus. Rupiah pun tertekan.

Pada tahun 2014 lalu misalnya, saat harga BBM dinaikkan pada bulan November rupiah terus mengalami pelemahan. Pemerintah saat itu menaikkan harga BBM sebesar 30% yang memicu kenaikan inflasi sebesar 8,36% (yoy).

Di akhir Oktober 2014, rupiah berada di kisaran Rp 12.080/US$ kemudian terus melemah hingga menyentuh Rp 12.930/US$ pada pertengahan Agustus. Pelemahannya tercatat lebih dari 7% dalam satu setengah bulan.

Hal yang sama juga terjadi setahun sebelumnya. Pemerintah menaikkan harga BBM di bulan Juni 2013 yang memicu kenaikan inflasi hingga 8,38% (yoy). Rupiah pun terus mengalami pelemahan hingga menembus ke atas Rp 10.000/US$. Pelemahan rupiah diperparah dengan isu tapering oleh bank sentral AS (The Fed).***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *