Peringatan Maulid Nabi, Permaskab Meranti Riau Hadirkan Ustadz Ahmad Fauzi dari Selatpanjang

Permaskab Meranti Riau menggelar acara silaturahim dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Al Firdaus, Pekanbaru, Sabtu (22/10/2022). (Foto: Zul Azhar)

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Perkumpulan Masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau (Permaskab Meranti Riau) menggelar acara silaturahim dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Masjid Al Firdaus, Jalan Kasah Pekanbaru, Sabtu 22 Oktober 2022 kemarin.

Kegiatan yang dihadiri oleh Penjabat Walikota Pekanbaru Muflihun ini menghadirkan penceramah Pimpinan Pondok Pesantren Darul Fikri Selatpanjang Ustadz H Ahmad Fauzi, S.Ag.

Turut hadir pada kegiatan ini, Ketua Dewan Pembina Permaskab Meranti Riau H Wan Abubakar, Ketua Umum Permaskab Meranti Riau Nazaruddin, Sekretaris Umum Muhamad Irwan, sejumlah tokoh masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti di Pekanbaru antara lain H. Masrul Kasmy, H. Said Hasyim, H Tengku Hamami, H Sofyan Zainal, Syamsul Dhuha, serta mantan anggota DPRD Riau Zulkarnaen Noerdin, ustadz Ayub Nahar dan lain-lain.

Ketua Umum Permaskab Meranti Riau Nazaruddin mengatakan, Permaskab sengaja mengundang penceramah yang berasal dari Selatpanjang untuk mengubah paradigma selama ini.

“Biasanya kalau di Selatpanjang mengadakan acara mengundang penceramah dari Pekanbaru. Kita ingin mengubah paradigma itu dengan mengundang penceramah dari Selatpanjang berceramah di tengah-tengah kita,” kata Nazaruddin.

Menurut pria yang akrab disapa Ipan ini, dengan mengundang penceramah dari Selatpanjang maka langgam dan bahasanya mudah dipahami dan dan juga dapat menyampaikan kondisi aktual tentang masyarakat di sana.

Kepengurusan Permaskab Meranti Riau masabakti 2021-2026 yang sudah berusia setahun dua bulan telah banyak melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan peringatan hari besar Islam seperti peringatan Maulid Nabi, Isra Mikraj, Halal Bihalal dan lain-lain.

Selain itu juga melaksanakan kegiatan vaksinasi Covid-19 bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dan pihak terkait lainnya.

“Bersamaan dengan Hari Santri Nasional hari ini, Permaskab mengundang Ustadz H Ahmad Fauzi, S.Ag yang merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Darul Fikri di Selatpanjang untuk menyampaikan ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW kepada kita semua,” ujar Nazaruddin.

Penjabat Walikota Pekanbaru Muflihun dalam sambutannya antara lain berharap paguyuban yang ada di kota Pekanbaru dari Aceh sampai Papua bersepakat untuk sama-sama menjaga kota Pekanbaru tertib dan kondusif.

“Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Pekanbaru ini didiami berbagai macam ras dan suku. Harapan kita agar Pekanbaru bisa berkembang cepat dan maju,” kata Muflihun.

Muflihun mengajak seluruh warga kota Pekanbaru menjaga kekompakan dan bersama-sama menjadikan kota ini sebagai kota yang lebih baik.

Muflihun mengatakan keinginan investor untuk melakukan investasi di Pekanbaru tinggi namun hal itu harus membuat kita semua instropeksi.

“Hari ini, sedikit-sedikit kita demo. Pemberitaan mengenai demo tersebut dibaca di negeri tetangga sehingga mereka menyangka kondisi Pekanbaru tidak nyaman bagi investor,” ujarnya.

Dikatakan, Pemerintah Kota Pekanbaru senantiasa mendorong agar investasi terus meningkat mengingat jika hanya mengandalkan APBD tidak mungkin masyarakat Pekanbaru bisa mendapat pekerjaan.

“Tentu kita harus bisa menarik investor yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan mengatasi pengangguran di kota Pekanbaru ini,” ujarnya.

Menurut Muflihun, investor hanya tertarik berinvestasi jika kondisi Pekanbaru aman dan kondusif.

“Selain itu, mari kita jaga kebersihan kota Pekanbaru dengan mengaktifkan kegiatan gotong royong di lingkungan masing-masing,” kata Muflihun.

Pimpinan Pondok Pesantren Darul Fikri Selatpanjang Ustadz H Ahmad Fauzi, S.Ag dalam ceramahnya antara lain menyampaikan hal penting dalam berorganisasi adalah menyatukan hati mengingat setiap orang memiliki pekerjaan dan kesibukannya masing-masing, baik yang berada di kampung maupun kota.

“Niat baik Bang Nazaruddin lewat organisasi Permaskab ini mudah-mudahan diberikan kemudahan oleh Allah SWT dalam menyatukan dan memajukan masyarakat Kepulauan Meranti ke depannya. Amin ya Robbal A’lamin,” kata Ustadz Ahmad.

Ustaz Ahmad mengawali ceramahnya dengan mengajak hadirin bersalawat badar yang diikuti seluruh hadirin yang hadir.

Ustadz Ahmad mengingatkan mengenai pentingnya mengingat umur yang diberikan Allah SWT. Untuk itu, Ia mengutip hadis Nabi Rasulullah SAW   dimana Rasulullah bersabda Umur umatku hanya dikasi oleh Allah antara 60 ke 70 tahun saja.

Ternyata setelah Rasulullah, Khalifah Abubakar Ash-Shiddiq juga meninggal pada usia 63 tahun. Rasulullah meninggal tahun ke-11 hijriyah, sementara Sayyidina Abubakar pada tahun 13 hijriyah.

Sedangkan Khalifah yang kedua yaitu Umar bin Khattab melakukan perluasan dakwah Islam konon sampai ke Asia Tenggara termasuk Indonesia. Usia Khlaifah Umar juga tidak panjang yakni 63 tahun.

Sedangkan khalifah ketiga Sayyidina Utsman bin Affan yang berkuasa selama 12 tahun pada enam tahun pertama kekuasaannya merupakan masa-masa terindah bagi umat Islam. Sosok Utsman bin Affan memiliki kelemahlembutan, sopan santun, dan kekayaan dikorbankan untuk agama dan negara.

Bahkan hingga kini aset wakaf sumur Usman yang dibeli dari orang Yahudi di Madinah hingga kini masih ada berdiri hotel besar, asetnya untuk Masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Khalifah Usman meninggal pada umur lebih 80 tahun.

Khalifah yang keempat Sayyidina Ali bin Abi Thalib merupakan seorang yang cerdas, tangkas, hebat sekaligus sebagai menantu dan sepupu Rasulullah selama 10 tahun lebih berkuasa menjadi khalifah, meninggal juga pada umur 63 tahun.p

Suatu hal membuat kita berkaca dimana perintah perang kepada Rasulullah di saat beliau berumur 55 tahun. Hijrah 2 tahun ke kota Madinah datang perintah perang. Masuk umur 55 tahun berangkat perang Perang Badar pada bulan suci Ramadhan.

“Orang kite umur 55 tahun ngurus pensiun. Sementara Rasul perintah pertama perang di bulan suci Ramadhan. Hanya 313 orang pengikut Rasulullah menghadapi 1.000 pasukan musuh. Umur sudah 55 tahun namun Rasulullah tetap bersemangat,” kata Ustadz Ahmad.

Menurut Ustaz Ahmad, berkaca dari sejarah perjuangan Rasulullah tersebut artinya umat Islam walaupun umur sudah tua jangan cepat patah semangat.

Umur Rasulullah yang tidak panjang hanya 63 tahun namun karyanya hebat luar biasa “Kita hari ini, apa karya kita untuk negeri. Apa yang bisa kita buat untuk kampung kita,” kata Ustadz Ahmad dengan nada bertanya.

Sedikit berkisah mengenai Pondok Pesantren Darul Fikri di Selatpanjang yang ia dirikan, menurut Ustaz Ahmad, kalau disuruh membuka pondok pesantren umurnya sudah hampir 50 tahun.

“Saya katakan di pondok ini mau dipanggil kiyai atau tidak itu tidak penting. Yang penting saya berkhidmat untuk negeri saya Selatpanjang Kepulauan Meranti,” kata Ustaz Ahmad yang disambut teriakan takbir dari hadirin.

Di akhir ceramahnya dilanjutkan dengan pemutaran video dokumentasi kegiatan dakwah Yayasan Fitrah Madani Meranti terutama dalam menanamkan nilai agama Islam kepada anak mualaf dari masyarakat Suku Akit di sejumlah desa di Kepulauan Meranti dan pembangunan Pondok Pesantren Darul Fikri di Sungai Nyiur Selatpanjang.

Hari ini Pondok Pesantren Darul Fikri dengan anak hafal Al Qurannya jumlahnya sudah 400 orang yang berasal dari Tembilahan, Pekanbaru, Tanjung Balai Karimun, Batam, dan lain-lain. “Alhamdulillah, dorongan masyarakat untuk membantu berdirinya pondok pesantren luar biasa,” ujarnya.

Usai pemutaran video dokumentasi, Ketua Dewan Pembina Permaskab Meranti Riau H Wan Abubakar berinisiatif untuk memandu dan mensponsori penggalangan dana untuk membantu kegiatan dakwah Ustadz Ahmad dari hadirin yang hadir. ***

Editor/Penulis: Zul Azhar

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *