Bermasa

Bang Long

DALAM catatan sejarah, 30 Juli 1512 menjadi tarikh monumental bagi masyarakat Bengkalis. Sejarah ini bermula dari kepemimpinan Sultan Malaka, Sultan Mahmudsyah, yang mengutus Hang Nadim untuk membangun kekuatan tempur di Bengkalis dan Bukitbatu. Kekuatan tempur ini dibangun untuk menggempur penjajah Portugis. Waktu itu, Bengkalis dipimpin oleh Batin Senggoro yang bernama Batin Hitam. Batin Hitam mempersiapkan pasukan dari Suku Senggeren. Wilayah Bukitbatu mempersiapkan Suku Tengggayun yang dipimpin oleh Tun Megat. Semuanya bergerak di bawah pengawasan Sultan Mahmudsyah. Kekuatan pasukan Melayu yang dipimpin oleh Laksamana Hang Nadim ini menyerbu pasukan Portugis di Pagoh, Muar. Pasukan Portugis yang dipimpin oleh Fernaopires de Andrade. Dalam pertempuran itu, pasukan Melayu berhasil mengalahkan penjajah Portugis. Beberapa kali Portugis melakukan serangan balasan, tetapi dipukul mundur oleh pasukan Melayu: Suku Senggeren dan Suku Tenggayun. Atas kesepakatan, 30 Juli 1512 ditetapkan sebagai Hari Jadi Bengkalis. Kemudian, ketetapan itu disahkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 20 Tahun 2004 tentang Hari Jadi Bengkalis.

Peristiwa bersejarah tersebut patut terus kita sosialisasikan ke masyarakat. Tujuannya untuk memupuk semangat juang, persatuan dan kesatuan, serta kecintaan terhadap tanah air. Dengan semangat juang, persatuan dan kesatuan, serta kecintaan terhadap tanah air, Bengkalis bisa terus berdiri gagah mematahkan tulang kolonialisasi dan meremukkan ketidakelokan dalam kehidupan bermasyarakat. Semangat ini mesti terus kita bela, terutama ke jiwa generasi muda agar Bengkalis tidak menjadi negeri jelapang padi.

Pada Ahad, 30 Juli 2023, Bengkalis genap berusia 511 tahun (5 abad dan 11 tahun). Di usia ini, lahir visi Daerah Kabupaten Bengkalis, yaitu Terwujudnya Kabupaten Bengkalis yang Bermarwah, Maju, dan Sejahtera (Bermasa). Slogan (tagline) Hari Jadi ke-511 Bengkalis adalah Bengkalis Hebat, Bermasa Mantap. Sementara itu, temanya adalah Bengkalis Bermasa, Bersama Tegakkan Marwah, Negeri Maju, Masyarakat Sejahtera. Slogan dan tema yang lahir dari visi Kabupaten Bengkalis ini sarat dengan hal filosofis.

Marwah berkaitan dengan martabat, yaitu harga diri, kehormatan diri, atau nama baik. Maju berkelindan dengan peradaban. Bengkalis tercatat memiliki peradaban gemilang sebagai bangsa Melayu. Maju bermakna menjadi lebih baik dalam berkehidupan. Maju bukan hanya berkaitan dengan aspek fisik. Aspek nonfisik pun sangat menentukan bagi peradaban suatu wilayah. Bahkan, dengan kemajuan aspek nonfisik, peradaban aspek fisik akan ikut terbangun dengan gemilang. Dengan mengangkat penguatan nilai agama dan budaya Melayu dalam misinya, Bengkalis sudah memiliki konsep kesadaran nonfisik dalam berkehidupan. Perkembangan kehidupan beragama dan nilai-nilai budaya Melayu masih terus terjaga dan diterapkan secara nyata. Sejahtera pula dapat kita maknai sebagai kehidupan yang sentosa, makmur, atau merdeka dari segala macam gangguan. Marwah, maju, dan sejahtera merupakan gambaran peradaban yang diinginkan bersama oleh pemerintah Kabupaten Bengkalis dan masyarakatnya.

Hakikatnya, peradaban merupakan tahapan atau proses kebudayaan. Pada akhirnya, melalui proses yang panjang, kita akan mencapai kemuliaan kebudayaan. Bukan cuma aspek estetisnya, tetapi juga aspek etiknya. Tentu saja Bengkalis berkeinginan memiliki peradaban tinggi. Peradaban tinggi itu memiliki beberapa penanda. Pertama, pembangunan kota dengan tata ruang baik dan indah. Kedua, sistem pemerintahan yang tertib. Ketiga, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Keempat, memiliki strata sosial yang kompleks dan beragamnya pekerjaan atau keahlian masyarakatnya. Di samping itu, hakikat dari marwah, maju, dan sejahtera berkelindan dengan wujud peradaban. Apa saja wujud peradaban? Pertama, moral, yaitu nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat. Kedua, norma, yaitu aturan, ukuran, pedoman, untuk menentukan benar, salah, baik, atau buruk sesuatu. Ketiga, etika, yaitu nilai-nilai norma moral atau sopan santun dalam mengatur perangai manusia. Keempat, estetik, yaitu keindahan yang mencakup kesatuan, keselarasan, dan kebaikan dalam kehidupan.

Bermasa (bermarwah, maju, dan sejahtera) merupakan visi bernilai peradaban tertinggi. Visi ini memuat kehalusan budi pekerti, keelokan hasrat, dan keinginan masa depan yang berdaulat. Semua aspek dalam visi dan slogan turunannya menggambarkan impian kebudayaan dengan peradaban yang ranggi. Dalam hal budi pekerti, bangsa Melayu memang menjunjung tinggi. Tunjuk Ajar Melayu karya Tenas Effendi membahas khusus masalah budi pekerti ini.
Apa tanda Melayu jati
elok perangai mulia pekerti
sakit senang menanam budi

Apa tanda Melayu jati
membalas budi sampailah mati

Wahai Ananda peliharalah pekerti
selagi hidup tanamlah budi
balaslah budi sebelum mati
supaya tidak menyesal nanti

Diksi marwah bagi bangsa Melayu merupakan diksi penting. Diksi ini merujuk ke masa depan sebagai tanda suatu kemajuan. Apa tanda Melayu bermarwah/ ingat kepada anak cucunya/ masa lalu diingatnya/ masa kini dimanfaatkannya/ masa mendatang disiapkannya. Bermarwah bermakna memiliki harga diri dengan tidak melupakan anak cucu, mengingat sejarah, menjalani masa kini, dan mempersiapkan bekal untuk masa depan. Diksi maju menginginkan bangsa Melayu yang terbilang. Tunjuk Ajar Melayu mengingatkan bahwa bangsa Melayu jauh berpikiran ke depan. Maju. Apa tanda Melayu terbilang/ dada lapang pandangan panjang.
Apa tanda pinang berbuah
banyak burung menyeri mayangnya
apalah tanda orang bertuah
bijak menghitung hari depannya

Sejahtera merupakan tujuan hidup setiap warga. Sakinah sebagai tanda bahwa warga hidup berkah. Apa tanda hidup sakinah/ di dunia sentosa di akhirat sejahtera.
Kalau hidup hendak sejahtera
yang keluarga dipelihara
yang rumah tangga dijaga-jaga
yang tetangga bertegur sapa
yang kerabat berbaik sangka
yang sahabat berbaik muka.

Bengkalis bermarwah, Bengkalis berharga diri; bermartabat. Bengkalis maju, Bengkalis senantiasa memikirkan masa depan. Bengkalis sejahtera, Bengkalis aman sentosa. Selamat Hari Jadi Bengkalis. Semoga bermarwah, maju, dan sejahtera.***

Baca: Megat dan Jebat

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews