Pinggir

Bang Long

Bismillah,
Pinggir menunjukkan posisi atau letak sesuatu. Sinonim kata pinggir adalah kata tepi. Kata ini menggambarkan posisi di suatu perbatasan. Pinggir senantiasa berkonotasi negatif. Ada nilai rasa kurang sedap di sudut rasa tatkala diksi pinggir diucapkan. Misalkan saja dalam frasa orang pinggiran, mereka yang terpinggirkan, duduklah di pinggir. Pinggir senantiasa mengacu kepada keterpinggiran. Namun tidak semua diksi pinggir itu menjadi kurang sedap. Jika digabungkan dengan kata lain, diksi pinggir/tepi bisa saja dapat dirasakan dengan lebih bermarwah.

Elok di tepi, molek di tengah, misalnya, merupakan peribahasa yang ditujukan kepada seorang, baik berkedudukan seperti pemimpin maupun tidak laksana rakyat jelata. Ungkapan elok di tepi, molek di tengah menggambarkan jatidiri Melayu yang sempurna. Di mana pun berada, jatidiri bangsa Melayu tetap bermarwah. Diamanahkan jabatan atau tidak, jatidiri bangsa Melayu tetap elok. Jika diamanahkan, jatidiri bangsa Melayu tetap molek lahir batin. Jatidiri Melayu yang sesungguhnya, elok di tepi, molek di tengah.

Ada pula peribahasa, yaitu payah-payah dilamun ombak, tercapai juga tanah tepi. Bahasa indah leluhur kita ini mengiaskan betapa pentingnya suatu proses berbentuk ikhtiar untuk mencapai tujuan. Pantang berputus asa merupakan jiwa bangsa Melayu. Sebelum tujuan digapai, sikap bersusah-payah dalam berikhtiar harus dialami, baik dengan suka cita maupun dengan duka lara. Kata peribahasa lain, kalau takut dipukul ombak, jangan berumah di tepi pantai. Peribahasa ini menggambarkan kepada bangsa Melayu agar tidak pernah takut mengambil risiko. Segala perangai atau perbuatan sudah pasti mengandung risiko.

Lantas, apa yang kita pikirkan dengan nama Pinggir sebagai kecamatan. Kecamatan Pinggir merupakan wilayah Kabupaten Bengkalis. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Siak Sri Inderapura. Penduduk asli kecamatan ini adalah bangsa Melayu, termasuk suku Sakai. Mayoritas penduduknya Islam. Saat ini, suku dan agama di kecamatan ini sangat heterogen. Karena namanya Pinggir, bukan berarti wilayah yang terpinggirkan. Kecamatan ini pun berkembang cukup pesat karena didukung oleh beberapa pelaku industri perkebunan kelapa sawit berskala besar. Jangan lupa, Bupati Kabupaten Bengkalis berasal dari sini, yaitu Amril Mukminin dan Kasmarni. Dari Pinggir inilah, visi Bengkalis Bermasa dibawa negeri bermarwah, maju, dan sejahtera.

Helat Musabakah Tilawatil Quran (MTQ) ke-48 Tingkat Kabupaten Bengkalis, pada 4 s.d. 10 September 2023 digelar di Kecamatan Pinggir. Astaka indah tesergam megah dan terkesan mewah di kantor Kecamatan Pinggir. Lampu warna-warni menyilau pada malam pembukaan. Beragam sendi kehidupan Melayu yang Islami ditampilkan. Pada malam pembukaan, suara menggema mengalunkan bacaan Al Quran, Surah Al-Alaq. Inilah landasan kuat dunia literasi Islami. Islam sudah mengajarkan kepada kita untuk bergiat di dunia literasi, termasuk literasi Islami seperti MTQ. Ini berarti bahwa Islam memandang betapa pentingnya literasi bagi kebutuhan dan kemajuan kehidupan manusia. Literasi indah dengan irama syair menggema dilantunkan penuh ibrah.
Oiii, baca olehmu diri sendiri
Oiii, ilmu dan asah telah diberi
Allahu Rabbi pendidik sejati
Dia janjikan derajat tinggi

Secara tersirat, Bupati Bengkalis, Kasmarni, S.Sos., M.M.P. pun menegaskan betapa pentingnya literasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Bupati mengatakan bahwa kegiatan MTQ merupakan sarana evaluasi dan bukanlah tujuan akhir. Tujuan utamanya, yaitu adanya upaya dan komitmen kuat seluruh elemen masyarakat untuk meneguhkan diri dalam kualitas dan kuantitas berinteraksi dengan Al Quran. Interaksi tersebut dalam bentuk membaca, mempelajari, dan mengaktualisasikan nilai-nilai Al Quran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. ”Masih banyak di antara kita berorientasi pada hawa nafsu sehingga kehidupan yang kita jalani tidak bermuara pada keselamatan, tetapi bermuara pada kehampaan.” Karena itu, Buk Kas (begitu Beliau disapa), mengajak semua elemen masyarakat untuk meneguhkan diri guna kembali kepada nilai-nilai Al Quran dalam kehidupan. Jadikan Al Quran sebagai landasan pembentukan mental, karakter, dan dasar persatuan. ”Agar kita bisa membangun kehidupan yang mulia, yaitu bermarwah, maju, dan sejahtera,” begitu harapan Bupati.

Impian Buk Kas merupakan impian bersama dalam mewujudkan Bengkalis Bermasa. Impian bersama dan bermasa itu terfokus pada literasi sebagai kata kuncinya. Membangun literasi menjadi sangat penting. Hal ini dikarenakan literasi yang kuat bisa membangun jatidiri, akhlak, dan marwah bangsa, khususnya demi kegemilangan Kabupaten Bengkalis. Dari Pinggir, gema literasi menjadi junjungan negeri. Mari bergerak bersama meraungkan gema literasi di negeri junjungan ini.***

Alhamdulillah.
Bengkalis, Selasa, 19 Safar 1445 / 05 September 2023

Baca: Tongkat Membawa Rebah

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews