Sajak Sajak Muchid Albintani (Bagian ke-9)

Ilustrasi

Batam

Maknanya bila anda tiba akan menyesal
dalam padang jarak tekukur belang
hilang rebah tak tampak
tetiba menjengkal tanah bernisan
tak bernama

bila tuan tahu maknanya ketika marwah
hilang berjejak dari senjakala sejarah
para reraja mengusir penjajah eropa
laksamana hang nadim berperang
mempertahankan sejengkal tanah yang
dikolonialisasi ratusan tahun lalu

perlu mengingat petuah para tetuah
yang menginspirasi merujuk
pemimpin pesohor usa
dalam nukilannya:

“jika politik kotor,
puisi akan membersihkannya”.

“jika politik bengkok,
sastra akan meluruskannya”.

wahai penyair bangun bangkitlah
diam diam hantu investasi berubah wajah
para hantu mendasa muka.

Pekanbaru, September 2023

Rempang

Tanah kami merempang luluh
para bedebah ingin merongrongnya
bersembunyi disebalik kumpulan
regulasi karya agung
sang kolabolator ulung
tak malu menjual diri
berkolaborasi atas nama negeri

kolonialisasi yang tak mengubah wajah lama
kini menjadi neokolonialisasi
berwujud kepentingan investasi

tahukah investasi asing itu wahai saudara
dapat diubah-ubah menjadi

invasi
infiltrasi
intervensi
intimidasi
inflasi

Pekanbaru, September 2023

 

Galang

Sudah waktunya
saling galang menggalang
bangun dari tidur panjang

ketika leluhur merintih dalam kubur
meminta pertanggungjawaban
kepada petinggi penuh ambisi

kami tak menantang,
tapi jangan berkhianat membawa
bawa investasi
sambil beroperasi senyap
merong-rong petak jengkal
makam leluhur kami

apa makna investasi
kalau hanya untuk memanipulasi
jengkal-perjengkal makam
leluhur kami.

Pekanbaru, September 2023

———————
Muchid Albintani lahir di Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Sajak-sajaknya terbit dalam antologi, “Menderas Sampai Siak” (2017). “Ziarah Karyawan” (2017). “Segara Sakti Rantau Bertuah Antologi Puisi Jazirah 2” (2019). “Paradaban Baru Corona 99 Puisi Wartawan Penyair Indonesia” (2000). Baca sajak Lantera Puisi V 2018 di Singapura. Buku sajaknya, “Revolusi Longkang” (2017) dan “Rindu Dini” edisi revisi (2022). Buku terbarunya, “Teori Evolusi Dari Ahad Kembali Ke Tauhid Esai-Esai Akhir Zaman”. (Deepublish: 2021). “Terapi Virus Cerdas Berbangsa Bernegara” (Deepublish: 2022).*

Baca: Sajak Sajak Muchid Albintani (Bagian ke-8)

*** Laman Puisi terbit setiap hari Minggu. Secara bergantian menaikkan puisi terjemahan, puisi kontemporer nusantara, puisi klasik, dan kembali ke puisi kontemporer dunia Melayu. Silakan mengirim puisi pribadi, serta puisi terjemahan dan klasik dengan menuliskan sumbernya ke email: [email protected] [redaksi]

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews