Sandi Dorong Milenial Jadi Pengusaha Era Digital

LAMANRIAU.COM, JAKARTA – Pengusaha muda dan mantan cawapres, Sandiaga Salahuddin Uno berbagi inspirasi di depan ratusan generasi muda di ajang bergengsi Indonesia Millenial Summit 2020.

Dirinya menanggapi positif penyelenggaraan kegiatan yang merangkul generasi muda, untuk bertukar pikiran dan kreativitas. “Sudah saatnya generasi millenial memikirkan masa depan, terutama masa depan bangsa di mana mereka akan menjadi tulang punggung ekonomi bangsa, dalam beberapa tahun ke depan,” papar Sandiaga.

Menurutnya, industri ekonomi di Indonesia memasuki era digital 4.0 yang serba terbuka, cepat dan bersaing. Dibutuhkan kualitas SDM yang tahan banting, dan memiliki kreativitas dan semangat berjuang yang tinggi. “Untuk mengasah intuisi, kreativitas dan wawasan, maka mereka perlu mengikuti berbagai ajang tatap muka dan diskusi sehingga dapat menambah pengetahuan mereka. Ajang seperti Indonesia Millenial Summit menjadi langkah tepat untuk mencetak generasi millenials berkualitas,” ungkapnya.

“Untuk mendongkrak industri ekonomi di era teknologi saat ini, strategi yang harus dilakukan, pertama, kita perlu perkuat kapasitas funding baik lewat tumbuhnya fintech, maupun investasi pertama tumbuhkan fin and fundtech,” imbuhnya.

Dirinya mendorong bertumbuhnya kapasitas investasi dari kalangan minelnial. “Lima sampai sepuluh tahun lalu. kita diserukan akan menghadapi future e-commerce. Di mana, hal tersebut yang menjadi tema investasi dan sudah kita rasakan saat ini. Ke depannya era-nya fintech AI, investasi kesehatan, pendidikan dan lain-lain, sehingga generasi millenials juga harus sudah siap,” tuturnya.

Menurutnya, inovasi teknologi merupakan bagian penting dalam kemajuan negara. Walhasil, pemerintah harus sungguh-sungguh mengalokasikan anggaran untuk riset dan pembangunan, demi melahirkan inovasi teknologi yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.

Diharapkan, pemerintah memberikan proteksi terhadap start-up dalam negeri sampai bsa menguasai 80% pasar, sehingga produk dalam negeri menjadi domunan di pasar internasional.

“Untuk itu di perlukan kepiawaian dan mental kuat dalam berbisnis. Terbukanya akses komunikasi antar bangsa juga memberikan keuntungan bagi pelaku bisnis, karena bisnis mereka sudah bisa di akses di mana saja, namun karenanya jadi membutuhkan strategi bisnis yang efektif agar tak hanya menangkap pasar dalam negeri saja, tetapi juga luar negeri,” pungkasnya.

Saat ini, Indonesia sedang dalam proses memasuki bonus demografi di 20252030. Jumlah penduduk Indonesia di proyeksikan terus meningkat dari 238,5 juta pada 2010 akan menjadi 305,6 juta jiwa pada 2035.

Besarnya jumlah peningkatan penduduk ini berpotensi mendatangkan bonus demografi bagi bangsa ini. Bonus demografi membuat penduduk usia produktif yang berpotensi menggerakkan ekonomi Indonesia untuk menjadi semakin banyak.
Diperkirakan pada 2045, pemuda yang dalam usia produktif saat ini akan menjadi generasi emas.

Mereka inilah yang saat ini, dipersiapkan untuk menggerakkan perekonomian Indonesia kelak di masa depan. Jika disiapkan dan dikawal dengan baik, maka bonus. (ILC)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *