Petani Kelapa Sawit Diharapkan Bentuk Kelompok Dalam Wadah Koperasi

Ahmad Syah Harrofie

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Plt Kepala Dinas Perkebunan Riau Ahmad Syah Harrofie mengharapkan para petani kelapa sawit untuk membuat kelompok dalam wadah koperasi.

Hal tersebut bertujuan untuk petani kelapa sawit agar lebih mudah menjual hasil panen nya dengan harga yang lebih kompetitif.

“Sekaligus dapat memutus mata rantai pengepul yang kerap menekan harga kelapa sawit yang di jual oleh para petani,” kata Ahmad, Jumat (24/1/2020).

Lanjutnya, penetapan harga TBS kelapa sawit yang sudah pernah dibahas guna untuk menjadi para petani yang berkelompok.

“Kalau petani menjual melalui pengepul maka harganya akan terpotong dan lebih rendah,” lanjutnya.

Dijelaskannya, sejak beberapa waktu lalu pihaknya telah mencoba untuk menggerakkan masyarakat petani kelapa sawit agar membuat menjadi kelompok. Jika petani berkelompok, pihak dinas lebih mudah mendata sekaligus bermitra dengan pabrik kelapa sawit.

“Kalau sudah berkelompok dan dimitrakan dengan pabrik, otomatis kelompok petani tersebut akan mendapatkan pelayanan yang bagus. Dari data yang ada, dari 100% petani sawit non perusahaan di Riau, baru setengahnya yang tergabung dalam koperasi,” jelasnya.

Padahal kenyataannya, pabrik kelapa sawit yang ada di Riau ini sangat banyak memerlukan buah kelapa sawit. Hal tersebutlah yang dimanfaatkan para pengepul untuk membujuk masyarakat yang belum berkelompok.

Selain itu, petani sawit juga mendapat jaminan harga sesuai pasar, dan keuntungan lainnya seperti replanting dapat lebih mudah.

“Karena biasanya kemitraan tersebut akan berjalan hingga pendampingan petani pada fase peremajaan tanaman,” tandasnya. (PB)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *