Sosial  

Harus Selektif Terima Informasi, Masyarakat Riau Jangan Termakan Hoax Soal Virus Corona

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Pekembangan informasi virus corona yang terus meluas terus menjadi sorotan. Kondisi ini dikhawatirkan dapat berimbas pada berkembangnya informasi hoax tentang penyakit yang mematikan tersebut.

Terkait hal itu, pemerintah mengharapkan masyarakat dapat selektif menerima informasi yang berkembang.

Kehebohan terkait wabah COVID-19 atau virus corona di Indonesia semakin menjadi ketika 2 orang WNI terkonfirmasi positif corona setelah melakukan kontak dengan WNA di salah satu tempat hiburan di kawasan Kemang.

Bahkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyampaikan informasi terbaru terkait hoax dan informasi terkait wabah COVID-19 berjumlah sebanyak 147.

CEO Mulia PR Andyto Putra sebagai salah satu konsultan public relations atau kehumasan mengatakan, bahwa dia siap membantu pemerintah khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk meredam muncul dan tersebarnya berita yang diragukan kebenarannya atau hoax.

Menurutnya, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah cermat terhadap sebuah informasi dan tidak langsung menyebarkannya jika belum terbukti kebenarannya.

“Kami siap membantu untuk meluruskan berita informasi yang miring. Menjamurnya berita hoax seperti ini hanya akan menimbulkan kepanikan di masyarakat. Sebelum mencerna sebuah informasi, sebaiknya kita cek dulu kebenarannya, sumbernya valid atau tidak. Jangan terburu-buru ingin menjadi yang pertama menyebarkan, jika ternyata hoax hanya akan menimbulkan kepanikan,” ujarnya.

Ahli cyber PR ini melanjutkan, dalam memerangi konten hoax tentu tidak dapat hanya dilakukan oleh satu pihak saja, perlu sinergi dari semua stakeholder yang ada.

Pendidikan literasi media perlu diberikan di semua jenjang pendidikan, bahkan perlu terus disosialisasikan di semua platform yang ada, khususnya di media sosial.

Apalagi di Riau juga dihebohkan dengan ditemukannya suspec diduga corona yang diisolasi di RSUD Arifin Achmad dan RSUD Dumai. Selain itu, warga diharapkan dapat tetap tenang dan tidak panic dengan beragam informasi yang berkembang di dunia maya.

Selain itu pendidikan literasi media menjadi penting, terutama di era digital seperti sekarang ini. Informasi dapat bergerak dengan sangat cepat serta sangat mudah diakses lewat berbagai macam kanal kapanpun, dimanapun, dan oleh siapapun.

Perlu adanya sinergitas dari pemerintah, swasta, dan pakar komunikasi untuk menciptakan iklim Indonesia bebas hoax. (MCR)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *