Sering Masturbasi Bikin Penis Mengecil? Mitos atau Fakta

Ilustrasi (Foto: Shutterstock]

LAMANRIAU.COM – Masturbasi telah terbukti memiliki banyak manfaat, beberapa di antaranya meningkatkan kekebalan tubuh dan memperbaiki mood.

Tapi di balik berbagai manfaatnya masih banyak mitos yang beredar terkait masturbasi.

Salah satunya ialah anggapan bahwa keseringan masturbasi bisa membuat penis mengecil. Tapi benarkah hal tersebut? Atau jangan-jangan sekadar mitos belaka?

Seperti dilansir dari Medical News Today, tkuran penis seseorang terutama ditentukan oleh genetika.

Tidak ada bukti ilmiah bahwa masturbasi memiliki efek permanen pada ukuran penis.

Masturbasi memang menyebabkan ereksi yang meningkatkan ukuran penis, tetapi ini hanya sementara.

Penis akan kembali ke ukuran normal setelah ejakulasi. Ukuran penis sebagian besar merupakan hasil dari pengaruh genetik.

Penis tumbuh sepanjang masa pubertas dan kadang-kadang selama beberapa tahun setelahnya. Bagi sebagian besar, penis akan berhenti tumbuh sekitar usia 18 atau 19.

Testosteron adalah hormon penting untuk fungsi dan perkembangan seksual. Selama masa pubertas, kadar testosteron meningkat dan dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan penis.

Tingkat testosteron juga bervariasi selama masturbasi. Namun, perubahan ini minimal dan tidak berdampak jangka panjang.

Tingkat testosteron kembali normal segera setelah ejakulasi.

Karena pertumbuhan penis dan masturbasi berhubungan dengan kadar testosteron, ini bisa menjelaskan kesalahpahaman bahwa masturbasi mempengaruhi ukuran penis. Tapi hanya itu – mitos dan kesalahpahaman.

Lantas faktor apa yang dapat mempengaruhi ukuran penis?

Banyak perusahaan menjual lotion, salep, dan produk lainnya untuk meningkatkan ukuran penis. Namun, ada sedikit bukti yang mendukung produk ini.

Sebuah ulasan pada 2019 menilai 21 metode berbeda untuk meningkatkan ukuran penis pada lebih dari 1.000 pria.

Studi ini mencakup opsi bedah dan non-bedah. Mereka menemukan bahwa hanya ada sedikit bukti berkualitas tinggi yang membuktikan bahwa metode ini berhasil.

Operasi penis dapat memperpanjang panjang atau ketebalan penis. Ini biasanya melibatkan pengambilan lemak atau jaringan lain dari berbagai bagian tubuh dan memasukkannya ke dalam penis.

Hasil dari operasi ini bervariasi dan dapat menyebabkan komplikasi, seperti disfungsi seksual. (SC)

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *