Kenapa Kita Bangun Tidur Sebelum Alarm Bunyi?

LAMANRIAU.COM – Salah satu hal paling menyebalkan adalah bangun tidur sebelumalarm berbunyi. Entah hanya berbeda lima menit atau dua menit.

Rasanya waktu berharga untuk tidur dirampok karena bangun lebih awal dari alarm yang sudah disetel. Uniknya, hal seperti ini tidak hanya dialami Anda seorang. Banyak orang mengalami hal serupa.

Jadi, apa yang menyebabkannya?

Jam internal tubuh kita atau yang dinamai ritme sirkadian, bertugas mengatus siklus tidur sampai bangun kita.

Ritme sirkadian mengontrol tekanan darah, suhu tubuh, dan waktu kapan mengantuk dan terjaga selama 24 jam setiap harinya.

Faktor eksternal dapat memengaruhi ritme sirkadian kita.

Misalnya ketika sudah malam, mata akan mengirimkan sinyal ke hipotalamus – bagianotak yang menentukan tingkat energi dan membantu mempertahankan ritme sirkadian – bahwa Anda seharusnya sudah merasa lelah dan mengantuk.

Otak kemudian akan meresponsnya dengan mengirim sinyal ke tubuh untuk melepaskan melatonin yang membuat Anda merasa lelah.

Jam tubuh kita bekerja dengan baik jika memiliki rutinitas teratur.

Misalnya Anda pergi tidur pada jam yang sama setiap malam, itu akan membiasakan jumlah jam tidur yang Anda miliki dan secara otomatis tahu kapan harus bangun di pagi hari.

Siklus tidur sebagian besar diatur oleh protein PER, yang kadarnya naik turun setiap hari.

Ketika tingkat protein PER turun (di malam hari), detak jantung akan melambat, tekanan darah turuh, dan Anda sudah mulai sulit berpikir. Ini merupakan sinyal Anda lelah dan mengantuk.

Jika Anda memiliki rutinitas bangun dan tidur yang konsisten, Anda akan bangun di waktu yang sama setiap hari dan saat itu pula tubuh akan meningkatkan kadar PER-nya, termasuk tekanan darah dan suhu tubuh.

Selain itu, tubuh akan melepaskan hormon seperti kortisol yang membantu mengatasi stres untuk membantu memudahkan menjalani hari.

Dilansir IFL Science, tubuh sebenarnya membenci suara alarm yang membangunkan kita dari tidur dengan suara keras, seolah memaksa. Tubuh seperti ingin bangun dengan santai dan sendirinya.

Tubuh Anda sangat terlatih sehingga tahu persis kapan harus bangun dalam beberapa menit. Namun, terkadang kita justru panik karena mengira ketiduran dan melewatkan alarm yang sudah dipasang.

Sementara itu, ketika kita memencet tombol tunda dalam aplikasi alarm di handphone, itu justru mengganggu pekerjaan baik yang dilakukan tubuh untuk membantu Anda tersadar dengan lancar dari tidur ke bangun.

Dalam prosesnya, tubuh mengganti hormon yang membantu Anda tertidur dengan hormon yang membantu Anda bangun. Dan saat tombol tunda dipencet, ini mengganggu sistem tersebut.

Jadi, mengapa memiliki alarm? Tidak bisakah tubuh dipercaya untuk bangun sendiri?

Rutinitas membantu Anda tidur lebih nyenyak, bahkan jika Anda suka tidur lewat tengah malam.

Konsistensi adalah kuncinya atau jam tubuh Anda tidak akan tahu apa yang harus dilakukan dengan dirinya sendiri.

Bahkan hanya berbaring di akhir pekan dapat membuat jam tubuh Anda rusak – membatalkan pekerjaan baik dari rutinitas hari kerja, dan tidak melakukan cukup banyak hal untuk membantu Anda memulihkan kerusakan akibat kehilangan tidur.

Di sisi lain, terlalu banyak tidur juga memiliki risiko kesehatan.

Ahli menyarankan untuk tidak menggunakan alarm pada handphone Anda.

Pasalnya, cahaya “night mode” yang dipancarkan layar mengganggu sinyal tubuh dan itu mengisyaratkan bahwa masih gelap dan membuat Anda mengantuk.

Selain itu, cahaya birus spesifik dari layar dapat mengurangi produksi melatonin tubuh.

Sebagai gantinya, gunakan suara alarm dari jam yang memiliki suara bertahap yang perlahan-lahan sehingga tidak mengagetkan saat bangun.

Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan jam alarm dari cahaya alami. Dengan simulasi cahaya alami dari matahari akan mendorong ANda bangun dan membantu mata menyesuaikan. ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *