Tokoh  

Prihatin Bencana Kabut Asap, Diska Resha Gandeng Mahasiswa Riau Turun ke Jalan

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Bencana kabut asap yang melanda Provinsi Riau akibat kebakaran hutan dan lahan dalam dua bulan terakhir ini menimbulkan keprihatinan banyak pihak. Salah satunya adalah Diska Resha Putra, tokoh muda asal Riau ini heran, bencana tahunan tersebut belum juga ada solusi akar penyelesaian.

“Setiap tahun kabut asap terus saja menimbulkan keresahan. Mulai dari kesehatan warga yang terancam, hingga dunia pendidikan lumpuh. Harusnya ada solusi yang jelas agar bencana serupa tidak terulang lagi,” kata Pengurus DPP AMPG itu.

Provinsi Riau yang dikenal memiliki lahan gambut terluas, memang jadi faktor utama kebakaran lahan dan hutan pada musim panas seperti saat ini. Tetapi, faktor manusia tidak lepas dari timbulnya bencana tersebut.

“Bagi saya, kita memang tidak perlu saling menyalahkan, baik itu pribadi, pemerintah atau pihak swasta. Tapi, sekali lagi masalah seperti ini harus ada solusi. Terutama solusi singkat, bagaimana kabut asap sekarang cepat berlalu. Pemerintah disini sangat bertanggungjawab besar perihal kejadian tersebut. Kasihan kan, sudah dua pekan saya dengar anak-anak di Riau libur sekolah,” ucapnya.

Diska berharap pemerintah tidak lalai dan membiarkan kondisi saat ini menyebabkan masyarakat mengalami gangguan kesehatan. Harus ada langkah nyata dengan menyediakan pengobatan gratis dan lain sebagainya.

Gandeng Mahasiswa

Pemuda yang mengemban berbagai jabatan pada sejumlah organisasi di tingkat pusat ini mengatakan, sebagai bentuk peduli kampung halaman, dia juga sudah bekerjasama dengan para mahasiswa di Pekanbaru untuk membagikan masker gratis dan penanaman bibit pohon.

Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Lingkungan Provinsi Riau sejak Jumat (20/9) kemarin sudah turun ke jalan di beberapa titik di Pekanbaru. “Dalam beberapa hari ini kami telah melakukan pembagian masker di beberapa titik lampu merah untuk masyarakat, kita berharap ini bisa membantu,” jelasnya.

Ia menyebutkan, dari laporan beberapa rekan di Pekanbaru. Masyarakat sudah banyak yang khawatir keluar rumah, sebab asap di luar semakin tebal. Kondisi ini bukan saja melumpuhkan ekonomi, tetapi perlahan juga akan membunuh masyarakat Riau.

“Penanaman bibit pohon dimaksudkan melakukan penghijauan kembali, yang mana langkah ini yang kami harapkan kedepan mampu dilakukan pemerintah, agar tidak membiarkan hutan-hutan tersebut gundul. Hutan adalah paru- parunya hcctvmi,” pungkasnya. ***

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *