Tokoh  

Perjalanan Hidup KADISPPPA Yang Sudah Mandiri Sejak Kecil

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KADISPPPA) Kota Pekanbaru, Mayuddin dalam mengemban amanah sebagai ASN.

LAMANRIAU.COM, PEKANBARU – Menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan ketekunan, kedisiplinan dan pengabdian serta dedikasi yang tinggi. Hal itulah yang selalu diterapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KADISPPPA) Kota Pekanbaru, Mayuddin dalam mengemban amanah sebagai ASN.

Pria kelahiran Kampar, 18 Juni 1968 itu, merupakan anak ke 7 dari 10 bersaudara. Sejak kelas 6 SD, Mahyuddin sudah terbiasa hidup mandiri dan jauh dari orang tua.

“dikampung saya dulu, sd cuma sampai kelas 5, jadi lanjut kelas 6 nya di kampung sebelah sekitar 18km jaraknya” ujah Mahyuddin, Kamis (19/12).

Setelah lulus SD, beliau melanjutkan ke jenjang SMP. Selepas jam sekolah, Mahyuddin bekerja memotong karet untuk menambah uang sakunya.

Saat SMA, beliau bersekolah di Pasir Pengaraian. Setiap pulang sekolah Mahyuddin bekerja sambilan dengan orang lain yang berprofesi tukang bangunan dengan membuat batu bata.

“gak mengharapkan upah, yang penting dikasi makan sudah cukup” ujar Mahyuddin.

Setelah lulus SMA, Mahyuddin diterima di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Qasim Riau. Semasa kuliah, beliau tinggal di mesjid dan bekerja membantu gharim di mesjid tempat beliau tinggal. Kerja keras Mahyuddin dengan kuliah sambil bekerja membuahkan hasil, hingga akhirnya menjadi sarjana lulusan jurusan Tardis Matematika.

Awal karirnya, Mahyuddin menjadi pegawai di BKKBN setelah tes dan mendapat peringkat 4 dari 153 yang mengikuti tes. Saat ini, sejak tahun 2017, Mahyuddin masih memegang jabatan sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Walaupun memimpin dinas yang lebih mengurus perempuan, beliau tetap menjalani tenggung jawab jabatan nya dengan sebaik mungkin. Sebab, prinsip beliau apabila telah dipercaya maka harus mengemban amanah dengan sebaik-baiknya. Kinerja pelayanan di dinas PPPA ini yakni, kesetaraan gender, perlindungan perempuan, pemenuhan hak dan perlindungan anak. Tahun ini, Pekanbaru berhasil mendapat 3 penghargaan sekaligus. Yakni KLA (Kota Layak Anak) kriteria Nindya, Sekolah Ramah Anak dan Puskesmas Ramah Anak.(YP)**

Ikuti berita lamanriau.com di GoogleNews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *