CERITA KECIL BUAT
MAMAT CACAT
Raja Ira Novia Putri Badar
Pagi ini kembali kulihat dia
Setelah lama ia tinggalkan sekolah
Ikut ibu yang baru saja kawin lagi
Kulihat dia mengayuh kencang sepeda tua
Bersama air ludah tak henti menetes dari bibirnya yang selalu tersenyum
Ia pun berucap, “ibu guru Mamat rindu ibuk”
Aku menghentikan motor dinas yang ku bawa
Menatap Mamat
Menatap dia punya semangat
Meski cacat
Walau kadang akal berjalan lambat
Guru selalu ia ingat
Dalam diam ku
Diam diam pula bulir bening bicara pada sudut mata
Kisah pengabdian di sebuah pulau
Tanjung Samak, 2018
PENGUJUNG SORE
Raja Ira Novia Putri Badar
Pengujung sore di sebuah dermaga kayu
Kulihat wanita bermata sayu
Membawa boneka kayu
Dengan pakaian lusuh
Berjalan menuju laut
Ia kenakan terompah tak bertali
Terseok seok
Sambil bersorak sorak
Dengan kata tak berartikulasi
Kalahkan kiacau walet yang terjebak pada sarang elit bernama Ruko
Padahal masjid telah mengaji
Tak ada lagi pula ia ingat akan kaji
Semua ingatan hanya berpusat satu
Perkosaan pada waktu itu
Ada janin yang menyatu di rahim gadis masih belia
Direnggut manusia tak beretika
Janjikan ia cinta lalu jual ke Malaysia
Buang ia ketika gila
Dan tangis pun tak bersisa
Hanya tawa menggumpal di dada
Sore itu
Sore terakhir ku lihat dia
Selatpanjang, 2018
RAJA IRA NOVIA PUTRI BADAR, Lahir di Pekanbaru. Tamatan FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia Unri. Pernah aktif dan menjadi ketua sanggar teater Batra Unri. Saat ini tergabung pada komunitas Cam On yang bergerak di bidang sejarah, budaya, sastra dan seni. Sekarang guru di sebuah SMPN di Kota Pekanbaru.
Baca : Puisi Karya Popiana Hidayat – Andai Dia Tahu dan Dipeluk Renta